Senin, 23 Maret 2015

Kenangan di SMP Muhammadiyah

Saya berdiri di sekolah ini sudah 2 tahun,karena saya pindahan dari sekolah lain. Pertama sekolah di SMP Muhammadiyah saya merasa asing dan malu,karena saya belum kenal dengan teman-teman yang ada di sini. Akan tetapi saya sekarang sudah tidak merasa asing lagi dengan teman-teman yang ada di sini,dan teman-teman yang ada di sini pun sangat baik dan ramah sekali. Dan juga guru-guru disini pun baik dan ramah. Akan tetapi,jika kita berbuat salah guru-guru disekolah pun akan marah dan menegur kita. Saya berdiri di kelas IX-A dan memiliki banyak teman,tetapi di kelas juga teman saya ada dua kelompok. Tapi,saya tidak pilih-pilih teman karena saya hanya ingin punya teman yang baik dan merasa nyaman jika bersama saya. Kenangan di SMP Muhammadiyah ketika saya bergembira,canda,tawa,bermain,dan kemana-mana bersama disitulah saya merasa senang bersekolah di sini. Saya disekolah ini mengikuti organisasi IPM,karena saya ingin juga berusaha umtuk menjadi murid yang disiplin akan tata tertib dan ingin juga menjadi murid yang teladan. Saya juga berusaha ingin memberikan contoh yang baik pada adik-adik kelas saya,dan disitulah juga saya merasa senang menigkuti organisasi itu.Dan saya tinggal menunggu beberapa proses lagi untuk melanjurkan sekolah ketingkat selanjutnya.

Senin, 26 Januari 2015

Sejarah Candi Borobudur

Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia,[1][2] sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.[3]
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha.[4] Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.[3] Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.[5] Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam.[6] Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.[3]
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.[7][8][9]

Senin, 03 November 2014

Kecepatan Akses Internet

Ukuran Kecepatan Akses Internet
Keceptana akses internet dapat diukur berdasarkan bandwith(lebar pita). Bandwith merupakan ukuran banyaknya informasi yang mengalir tiap satuan waktu. Satuan yang biasa digunakan untuk bandwith adalah bit per second (kbps)
1000 bps=1 kbps
1000 kbps=1Mbps (megabit per second)
Bit berbeda dengan byte,1 byte=8bit,satuan byte di lambangkan dengan huruf capital B